TEMA 14 : TAUFIQ HAKIM
Taufiq al-hakim merupakan sastrawan arab modern berdarah arab-turki ,dia lahir di Alexandria,
mesir pada 9 oktober 1898 dan meninggal pada tanggal 26 juli 1987 dikairo . ia
adalah seorang sastrawan yang dikenal sebagai peletak dasar drama mesir modern
yang sangat terkemuka dalam dunia satra arab.
Ayahnya bernama ismail bek al-hakim yang merupakan seorang petani kaya
raya raya , dan ibunya adalah anak perwira tinggi turki. Melihat latar belakang
kedua orang tuanya, taufiq merupakan keturunan dari keluarga mampu .
Taufiq dikirim oleh ayahnya ke Kairo untuk
melanjutkan pendidikannya di tingkat sekolah menengah dan tinggal bersama kedua
pamannya di sana, yang merupakan seorang guru sekolah dasar dan dosen di
Fakultas Teknik. Taufiq merasakan kebebasan dari otoritas ibunya saat dia
menginjakkan kaki di Kairo. Sembari menuntut ilmu di sekolah menengah, Taufiq
meluangkan waktunya untuk mendalami ilmu seni suara dan musik, sehingga
mengantarkannya kepada seni teater.
Setelah
menempuh pendidikannya di sekolah menengah, Taufiq melanjutkan kuliah di bidang
hukum, sementara bakat seni dan sastranya semakin tumbuh walau tidak begitu
tampak jelas. Taufiq akhirnya bergabung dengan para seniman yang sebaya
dengannya, seperti Mahmud Taimur. Pada tahun 1922, dia sudah mulai menyusun
beberapa naskah drama yang dipentaskan oleh grup teater Ukasyah di gedung
teater Al Azbekiyah.
Beberapa
naskah drama yang dipentaskan di antaranya al Mar’ah al Jadidah dan Khatam
Sulaiman. Naskah tersebut tidak diterbitkan, karena dia masih menganggap karya
ini belum sempurna. Walaupun demikian, Taufiq al Hakim dianggap sebagai peletak
dasar drama Mesir modern. Dialah yang menjadikan drama sebagai genre sastra di
dunia Arab.
Pada tahun
1924, Taufiq al Hakim menyelesaikan studinya di Sekolah Tinggi Hukum. Dia
meminta kepada ayahnya untuk mengizinkannya bersekolah di Paris karena hendak
melanjutkan studi hukum di sana sebagai alasannya. Mendengar hal itu, ayahnya
senang dan menyetujui keinginannya. Namun, selama 4 tahun di Paris, dia tidak
sedikitpun menyentuh masalah-masalah hukum. Dalam waktu 4 tahun itu dia gunakan
untuk membaca novel sebanyak-banyaknya, mendalami sastra dan teater, baik di
Perancis pun di luar itu. Taufiq juga sangat menyukai music barat. Seluruh waktunya
dihabiskan untuk di gdung-gedung opera, konser-konser music dan mendalami
teate. Di sisi lain, dia juga membaca sebanyak-banyaknya budaya dan
intelektualitas dari masa klasik dan masa modern.
Pada tahun
1928, Taufiq al Hakim kembali ke Mesir dan bekerja sebaga anggota Dewan
Perwakilan Rakyat hingga tahun 1934. Selanjutnya dia diangkat sebagai Direktur
Pelaksana pada Departemen Pendidikan dan Pengajaran sampai tahun 1939.
Kemudian, dia pindah ke bagian sosial sebagai direktur di Departemen Pelayanan
Sosial. Meski sibuk, Taufiq al Hakim masih aktif menulis, baik cerpen, novel,
maupun naskah drama.
Taufiq al Hakim merupakan salah satu tokoh utama di
dunia sastra Arab modern dan khususnya dalam konteks drama Bahasa Arab moderen.
Usahanya sangat dianggap sebagai warisan penting sastra Arab, baik dari tingkat
dasar berdasarkan genre karya sastranya yang berkembang pada teknik ekspresinya
dan gaya bahasa yang digunakannya. Faktanya, dia memenuhi peran secara
menyeluruh setelah menjadi satu-satunya pendiri tradisi sastra khususnya dalam
bidang teater dan drama Arab. Kontribusinya secara keseluruhan terkait pada
kehidupan sosial dan politik di Mesir.
Berikut karya-karya taufiq al-hakim
1.Cerpen
a.
Ahl al Fann (People of
Art), dipublikasi pada tahun 1934
b.
‘Ahd al Shaytan (The Era
of the Devil), dipbulikasi pada tahun 1938
c.
Sultan al Zalam (Sultan
of Darkness), dipublikasi pada tahun 1941
d.
‘Adalah wa Fann (Justice
and Art), dipublikasi pada tahun 1953
e.
Arini Allah (Show me
God), dipublikasi pada tahun 1953
f.
Madrasit al Mughafalin
(School of Idiots), dipublikasi pada tahun 1953
g.
Laiyat al Zifaf (Wedding
Night), dipublikasi pada tahun 1966.
2. Novel
a) Awdat Al-Ruh (Return of the Spirit), 1933
b) Yamiyat Na’ib fil-Aryaf (Diary of a Country
Prosecutor), 1937
c) ‘Usfour min Al-Sharq (Bird from the East), 1938
d) Ash’ab Malik Al-Tufaylayin (Ash’ab King of the
Parasites)1938
e) Raqisat Al-Ma’bad (Temple Dancer), 1939
f) Al-Ribat Al-Muqaddas (Sacred Bond), 1944
g) Al-Qasr Al-Mashour (The Enchanted Castle), 1957
— Taha
h) Hussein co-author
3. Naskah drama
a) Ahl Al-Kahf (People of the Cave), 1933
b) Sheherezade, 1934
c) Braksa aw Mushkilat Al-Hukm (Praksa or Problems of
Governance), 1939; Pygmalion, 1942
d) Sulayman Al-Hakim (Solomon the Wise), 1943
e) Al-Malik Udib (King Oedipus), 1949
f) Masrah Al-Mugtama’: 21 Masrahiya (Plays of Social
Life: 21 Plays), 1950
g) Al-Aydi Al-Na’ima (Tender Hands), 1959
h) Isis, 1955;
i)
Al-Safqa (The Deal), 1956
referensi ; https://aanimasy.wordpress.com/2018/06/18/taufiq-al-hakim-sastrawan-modern-arab/
#AYO KULIAH DI UIN RADEN FATAH
Komentar
Posting Komentar