TEMA 13 : YUSUF IDRIS

 

Yusuf Idris




 

Y

usuf idris lahir pada 19 mei 1927 didesa yang terletak di provinsi garbeadan wafat pada 1 agustus 1991 . Ia merupakan mahasiswa kedokteran universitar kairo , lulus pada tahun 1951, dan setelah itu bekerja dirumah sakit qasr al-aini. Walaupun ia seorang yang berprovesi dibidang medis dan kesehatan , tetapi ia sangat tertarik dengan dunia kepenulisan .  dia juga dikenal sebagai  penulis drama, cerpen , dan novel mesir. Beberapa buku  karya Yusuf Idris antara lain: City of love and ashes), The cheapest nights, and other stories), Tales of Encounter: Three Egyptian Novellas

Yusuf mulai mempublikasikan cerpennya pada tahun 1950. ia telah menulis cerpen, yaitu Arkhasu Layal (1954) dan Al-‘Askary al-Aswad (1955). Di samping cerpen, ia juga menulis cerita lainnya, yaitu  Lughat al-Ay Ay, Bait min Lahm, Qa’u al-Madinah, An-Nadahah, Rijal wa Tsairan, Haditsah Syaraf, Akhir ad-Dunya. Tema ceritanya sangat dekat dengan kehidupan masyarakat karena menggambarkan kehidupan realitas masyarakat biasa, bahkan masyarakat miskin.

Selain cerpen yang menjadi spesialisasinya, ia juga menulis novel. Berikut adalah beberapa novel yang ia tulis: al’Aib, al-Haram, al-Baidla’, Jumhuriyat Farhat. Di bidang drama, ia menulis naskah Malik al-Qutn, Jumhuriyah Farhat, Al-lahzah al-Hirjah, Al-Jins ats-Tsalits, Al-Mukhatatin, Al-Bahalwan.

Di bidang drama ini, ia melatakkan pondasi teater Mesir modern berbasis tradisi populer dan cerita rakyat. Ia pernah sukses menggelar drama berjudul al-Farafeer, yang menggambarkan dua karakter utama: Tuan dan seorang awam yang miskin.  Beberapa karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, seperti City of Love and Ashes, The Cheapest Nights, and other Stories, Tales of Encounter: Three Egyptian Novellas.

Dari begitu banyak hasil karya yang telah dibuatnya Yusuf Idris dikenal secara luas sebagai father of Arabic Short Story. Ia sering  juga disebut sebagai  a Renovator  and Genius of Short Story. Beberaepa kali ia pernah dinominasikan sebagai penerima hadiah novel tetapi tidak menang. Ia merasa tidak dimenangkan karena terlalu vokal terhadap Israel. Walaupun gagal menerima novel, ia memperoleh penghargaan dari pemerintah di bidang sastra pada tahun 1991.


referensi : https://today.salamweb.com/id/bapak-cerita-pendek-arab-yusuf-idris/

#AYO KULIAH DI UIN RADEN FATAH 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satra Mahjar

TEMA 14 : TAUFIQ HAKIM